Ketika Semenanjung Sinai dirampas oleh Israel pada tahun 1967 atas perang Sinai. Mesir berturut-turut mengalami kekalahan perang hingga pada puncaknya, Israel berhasil menduduki Terusan Suez. Tahun 1973, Presiden Anwar Sadat merencanakan mengambil alih kembali Terusan Suez dengan menyeberanginya meruntuhkan tembok Israel.
Namun Sadat belum mendapatkan momen tepat untuk itu. Mengingat peralatan tempur lawan lebih tangguh. Kekuatan Mesir itu bangkit ketika mendapat kabar dari Syekh Abdul Halim Mahmud mengenai mimpi beliau bertemu Rasulullah shallallahu alaihi wasallam yang menyeberang Terusan Suez dan diikuti oleh bala tentara Mesir.
“segera ambil keputusan perang” kata Grand Syekh al-Azhar tersebut
“Bagaimana mungkin?”
“Karena kita akan menang”
“Apa alasannya?”
“Saya bermimpi melihat Rasulullah menyeberang Terusan Suez dan bala tentara kita berada dibelakangnya”
Anwar Sadat tidak ambil lama. Ia segera memutuskan untuk perang. Meski Ramadlan, pasukan tetap harus berpuasa dan bertakwa kepada Allah. Tepat di hari kesepuluh (10) Ramadlan, tembok pertahanan Israel runtuh dihantam kekuatan militer Mesir.
-Dr. Ahmad Umar Hasyim
Namun Sadat belum mendapatkan momen tepat untuk itu. Mengingat peralatan tempur lawan lebih tangguh. Kekuatan Mesir itu bangkit ketika mendapat kabar dari Syekh Abdul Halim Mahmud mengenai mimpi beliau bertemu Rasulullah shallallahu alaihi wasallam yang menyeberang Terusan Suez dan diikuti oleh bala tentara Mesir.
“segera ambil keputusan perang” kata Grand Syekh al-Azhar tersebut
“Bagaimana mungkin?”
“Karena kita akan menang”
“Apa alasannya?”
“Saya bermimpi melihat Rasulullah menyeberang Terusan Suez dan bala tentara kita berada dibelakangnya”
Anwar Sadat tidak ambil lama. Ia segera memutuskan untuk perang. Meski Ramadlan, pasukan tetap harus berpuasa dan bertakwa kepada Allah. Tepat di hari kesepuluh (10) Ramadlan, tembok pertahanan Israel runtuh dihantam kekuatan militer Mesir.
-Dr. Ahmad Umar Hasyim