Makam Syekh Z (@sarkub_mesir)
|
Aku hidup di Sunaikah, salah satu desa di provinsi Al-Syarqiyah di Mesir. Mula-mula aku menghafal Alquran, kemudian aku menghafal matan-matan seperti Minhaj, Alfiyah, Syathibiyah, beberapa bagian Tashil, beberapa Alfiyah Hadis, dan selainnya. Aku gak keluar dari kampungku dan berdiam diri beberapa waktu. Kemudian aku balik ke al-Azhar dan mempelajari beberapa ilmu keseluruhan dan mendalaminya.
Aku berguru kepada Imam al-Ruhlah Zainuddin Abu al-Naim Ridwan bin Muhammad bin Yusuf al-Aqbi (W. 852 H). Aku membaca secara keseluruhan kepada beliau. Juga Nadham Syathibiyah dan Ra'iyah. Aku juga menyimak beberapa bagian dari Taysir-nya Imam al-Dani, Musnad-nya Imam Syafii, Shahih Muslim, Sunan Sughra-nya Nasai. Juga Syarah Ma'ani Atsar-nya Imam Thahawi, Adabul Bahs dan syarah Alfiyah Iraqi.
Aku juga membaca Qiraat Sab'ah kepada al-Imam Nuruddin Ali bin Muhammad bin al-Imam Fakhruddin Utsman bin Abdurrahman bin Utsman al-Makhzumi yang dikenal dengan Imam al-Azhar (799-863 H).
Aku juga berguru kepada Amirul Mukminin fi al-Hadist, Ibnu Hajar Asqalani (852 H). Aku mempelajari hadis kepada beliau. Aku membaca Sirah Nabawiyah-nya Ibnu Sayyidinnas, syarah Alfiyah Iraqi, dan juga Shahih Bukhari, Sunan Ibnu Majah, dan guruku itu meninggal terlebih dahulu sebelum menyelesaikannya. Aku juga menyimak dari beliau beberapa permasalahan dalam Bahasa, sastra, Ushul, ilmu logika. Dan aku diberi Ijazah oleh beliau.
Aku juga berguru kepada syaikh Jaluddin Mahalli (863 H), Ibnu Majdi, Sirajuddin al-Bulqini (868 H). Dan lain-lain.
Aku juga menempuh jalan sufi dari banyak ulama. Aku juga diizini mengajar, berfatwa, dan aku diberi ijazah kurang lebih dari 150 orang.
Sementara orang mengatakan bahwa aku adalah mujaddid abad ke sembilan. Karena meluasnya kemanfaatanku dan karya-karyaku.
Muridku, Imam Suyuthi mengatakan tentangku:
"Beliau adalah seorang yang sangat bersungguh-sungguh dalam menulis, menuntut ilmu dan mengamalkannya. Dia memberikan manfaat kepada manusia, baik dengan mengajar, berfatwa dan menulis dengan agama yang kokoh, meninggalkan hal yang tidak penting, sangat rendah hati, lembut perilakunya, dan sangat menjaga lisan dan sering diam.
Muridku, Ibnu Hajar al-Haitami juga bercerita tentangku:
"Aku mendatangi guruku, Zakariya, karena beliau adalah guru yang paling agung yang pernah kutatap dari ulama-ulama yang mengamalkan ilmunya dan para imam-imam pewaris Nabi. Beliau adalah rujukan para ulama, hujjah Allah atas manusia, pemegang bendera Mazhab Syafii yang dijadikan pegangan, memecahkan permasalahan-permasalahannya, menjelaskan kesulitan-kesulitannya dari pagi hingga petang, mendapati para cucu dengan dengan kakeknya. Satu-satunya orang yang memiliki sanad yang tinggi. Bagaimana mungkin sementara tidak ditemukan seseorang di zamannya kecuali telah mengambil ilmu darinya atau melalui perantara atau perantara yang banyak. Bahkan sebagian langsung ngaji bertatapan muka dengan beliau. Dan selain itu, yang di antara beliau dan orang itu terdapat sekitar tujuh perantara! Dan ini tidak ada tandingnya pada zaman beliau. Dan betapa nikmat kelebihan yang tinggi dan banyak di antara para imam, lantaran beliau memiliki murid dan pengikut yang banyak, dan banyak yang mengaji kepada beliau, serta terus-menerusnya beliau memberi manfaat."
Meskipun aku bersungguh-sungguh dalam ilmu, menyibukkan diri, berfatwa dan menulis juga memiliki kebutuhan dan perkara-perkara yang penting, seringnya disamperin hal duniawi aku gak ketinggalan dari berbuat ketaatan siang dan malam. Dan juga tidak menyibukkan diri dari hal yang tidak penting. Shalat sunnah meskipun umurku sudah sampai seratus tahun. Aku mengatakan kepada diriku. "Aku tak akan membiasakan diriku dengan kemalasan." Bahkan ketika sakit aku tetap saja shalat sunnah dengan berdiri. Aku katakan: "Anakku! Salah satu pekerjaan jiwa adalah kemalasan. Aku khawatir kalah dengan rasa malas itu. Hingga aku wafat dalam keadaan seperti itu."
Aku makan sedikit. Tak lebih dari sepertiga roti. Umurku seabad lebih tiga tahun. Aku mendapat isyarat berumur seabad dari baginda Nabi Muhammad saw.
Aku sempat mengajar di masjid Imam Syafii dan mengurus perkara yang ada di sana. Dan di Mesir, gak ada jabatan bergengsi dari mengajar di masjid ini.
Aku memiliki beberapa murid yang sangat cerdas.
Di antaranya: Jalaluddin al-Suyuthi. Syihabuddin Ahmad al-Ramli. Syihabuddin Ibnu Hajar al-Haitami. Al-Sinbathi. Abdul Wahhab al-Sya'rani.
Aku memiliki beberapa karangan:
1. Asna al-Mathalib fi Syarh Raud Thalib.
2. Minhaj al-Thullab
3. Fathul Wahhab
4. Lubbu al-Ushul
5. Ghayat al-Wushul
6. Syarah Mukaddimah Jazariyah
7. Tuhfah al-Bari syarah Shahih Bukhari.
Dan lain-lain.
Aku memiliki satu puisi. Yang kupersembakan kepada Allah swt.
إلهي ذنوبـي قـد تعاظـم خطرهـا ©️ وليس على غير المسامـح متكـل
إلهي أنا العبد المسيء وليس لـي ©️ سـواك ولا علـم لـدي ولا عـمـل
إلهـي أقلنـي عثرتـي وخطيئـتـي ©️ لأني يا مولاي في غايـة الخجـل
O, Tuhanku.
Dosa-dosaku sungguh sangat-sangat mengkhawatirkan. Dalam berserah, tiada yang kuharap kecuali ampunan
O, Tuhan-ku
Aku adalah hamba yang sering berbuat buruk, dan aku tak memilki apapun kecuali Engkau. Aku tak memiliki ilmu juga amal.
O, Tuhan-ku persedikitlah dosa dan kesalahanku. Sebab, wahai Tuan-ku aku benar-benar sangat malu.
إلهـي ذنوبـي مثـل سبعـة أبـحـر ©️ ولكنها فـي جنـب عفـوك كالبلـل
ولـولا رجائـي إن عفـوك واسـع ©️ وأنت كريم ما صبرت على زلل
O, Tuhanku
Dosaku laiknya tujuh buah lautan. Namun di pangkuan ampunan-Mu tak lebih dari setetes air
Kalau bukan karena ampunan-Mu yang luas, sementara engkau Maha Mulia, aku tak akan sanggup sabar dalam melakukan kesalahan.
إلـهـي بـحـق الهـاشـمـي مـحـمـد ©️ أجرني من النيران إني في وجل
وباللطف والعفـو الجميـل تولنـي ©️ وبالخير فامنن عند خاتمة الأجل
O, Tuhan-ku dengan perantaranya al-Hasyimi Muhammad, selamatkanlah aku dari neraka. Sungguh aku sangat khawatir.
Dengan kelembutan dan ampunan-Mu yang indah, bimbingan aku. Karuniakan aku kebaikan tatkala ajal telah datang.
Perkenalkan namaku: Zakariya al-Anshari al-Azhary. Lahir tahun 823 H. Allah memanggilku hari Rabu 3 Zul Hijjah tahun 926 H. Umurku 103 tahun. Aku dimandikan kamis pagi, lalu dikafani dan dikuburkan di Qarafah Sughra dekat Imam Syafii. Aku juga disalatkan secara ghaib di masjid Umawi di Syam.
Alfatihah
Buuts, 25 Agustus 2018
Beben Syaibani
Disarikan dari Syarah Burdah beliau. Ta'liq syaikh Athiyah Musthafa. Dibentuk narasi.
===
Kisah memakan kulit semangka juga dimiliki oleh syaikhana Khalil Bangkalan. Sejak mondok di Makkah, beliau seringkali memakan kulit semangka. Allah juga menganugerahkan beliau murid-murid yang luar biasa. Kyai Hasyim Asy'ari, Jombang. Kyai As'ad Syamsul Arifin, Sukorejo. Kyai Abdul Karim, Lirboyo Kyai Munawwir Krapyak. Dan lain-lain. Rahimahumallahu Wanafaana Biulumihi Fi Darrain.