Tim Sarjana Kuburan (SarKub) Mesir pada 20 Juli 2024 mengadakan ekspedisi ke beberapa daerah di dua provinsi: Al-Buhairah dan Kafr
Asy-Syaikh, yaitu Damanhur, Dusuq, Ar-Rahmaniyyah, dan Sanhur Al-Madinah. Tim ekspedisi
terdiri dari tiga orang, yaitu Ahmad Wildan, Jazil Alhibbat dan Ziyad Mubarok. Sabtu
Pagi, tim berangkat dari Stasiun Ramsis, Kairo dengan tujuan pertama Damanhur.
Perjalanan menggunakan kereta ini memakan waktu kurang lebih tiga jam hingga sampai
di Stasiun Damanhur.
Destinasi pertama adalah Makam Syekh
Hasananin Al-Hishafi, pendiri tarekat Al-Hishafiyyah yang merupakan salah satu
cabang tarekat Asy-Syadzuliyyah. Makam beliau berada di sebuah masjid yang
dinisbahkan padanya, terletak sekitar 500 meter dari stasiun Damanhur. Di
masjid ini juga ada makam dua putra beliau yang melanjutkan tarekat Al-Hishafiyyah,
yaitu Syekh ‘Abdulwahhab Al-Hishafi dan Syekh ‘Abdulfattah Al-Hishafi. Sayang tim belum bisa mendokementasikan makam dan bagian dalam masjid, karena memang adat di Mesir masjid hanya dibuka pada waktu salat saja.
|
Masjid Syekh Hasanain Al-Hishafi, Damanhur 1.1.
|
|
tampak luar Masjid Al-Hishafi 1.2. |
Setelah dari Masjid Syekh Hasanain Al-Hishafi,
perjalanan dilanjutkan ke destinasi kedua yaitu Makam Syekh ‘Athiyyah Abu Ar-Riys,
keturunan Sadah Adarisah Maroko yang hijrah ke Mesir. Makamnya ada di sebuah
masjid yang tak jauh dari Masjid Al-Hishafi tadi. Menurut Su’ad Maher dalam Masajid
Mishr perayaan maulid (dalam budaya Indonesia disebut haul) Syekh ‘Athiyyah
Abu Ar-Riys merupakan yang terbesar kedua setelah maulidnya Sayid Ibrahim
Ad-Dusuqi.
|
Masjid Syekh 'Athiyyah Abu Ar-Risy, Damanhur 1.3. |
|
masjid terletak bersebelahan dengan Alun-alun Abu Ar-Risy 1.4. |
Kemudian tujuan selanjutnya adalah Makam Syekh
Abu Al-Majd ‘Abdul’aziz, ayah dari
Al-Quthb Al-Imam Sayid Ibrahim Ad-Dusuqi.
Makam beliau berada di desa
yang
dinisbahkan pada namanya, Abu Al-Majd, Markaz Ar-Rahmaniyyah, Provinsi Al-Buhairah.
Dari Damanhur bisa menggunakan mikrobus dengan tujuan Dusuq dan turun di
Ar-Rahmaniyyah. Beliau menikah dengan Sayidah Fatimah binti Abu Al-Fath Al-Wasithi,
yang mana dari keduanya lahirlah Sayid Ibrahim Ad-Dusuqi dan Sayid Musa Abu
Al-‘Imran Ad-Dusuqi. Alhamdulillah di sini tim dapat memasuki masjid dan makam, karena kebetulan juru kunci makam ada di depan masjid. Berdasarkan pengalaman, masjid atau makam yang di situ dijadikan tempat bertarekat biasanya dihuni (menginap di tempat) oleh sejumlah jamaah 24 jam, sehingga tinggal izin ke orang di sana nanti dibukakan.
|
tampak luar Masjid Abu Al-Majd 1.5. |
|
Masjid & Makam Sayid Abu Al-Majd, Ar-Rahmaniyyah 1.6. | |
|
gambar 1.7.
|
|
tampak dalam Masjid Abu Al-Majd 1.8.
| Makam Sayid Abu Al-Majd 'Abdul'aziz 1.9.
| gambar 1.10. |
|
|
Setelah mengunjungi makam ayah Sayid
Ibrahim, perjalanan dilanjutkan ke Dusuq, yaitu mengunjungi sang putra, salah
satu empat wali
quthb yang masyhur dan Sayid Musa Abu Al-‘Imran, adik
Sayid Ibrahim sekaligus penerus tarekat Ad-Dusuqiyyah. Tak jauh dari Masjid Sayid
Ibrahim Ad-Dusuqi, kurang-lebih sekitar 20 meter di sebelah barat laut masjid
ada Makam Syekh Ahmad Jalaluddin Al-Karki, pengarang kitab biografi Sayid Ibrahim
Ad-Dusuqi,
Lisan At-Ta’rif bi Hal Al-Waliy Asy-Syarif Sayyidi Ibrahim
Ad-Dusuqi. |
tampak dalam Masjid Sayid Ibrahim Ad-Dusuqi, Dusuq 1.11. |
|
tampak dalam kubah Makam Sayid Ibrahim Ad-Dusuqi 1.12. |
|
Makam Sayid Musa Abu Al-'Imran yang berkubah merah 1.13. |
|
Makam Syekh Jalaluddin Al-Karki 1.14.
|
|
gambar 1.15. |
Tujuan terakhir dari ekspedisi ini adalah Makam
Syekh Muhammad bin Harun As-Sanhuri yang merupakan sahabat dekat dari Syekh Abu
Al-Majd ‘Abdul’aziz sekaligus saksi hidup tanda-tanda menakjubkan akan
kelahiran sang wali quthb, yaitu putra sahabatnya sendiri. Makam beliau
ada di Desa Sanhur Al-Madinah, yang terletak tak jauh dari Dusuq. Alhamdulillah sampai di Masjid Ibnu Harun (nama lain Syekh Muhammad bin Harun As-Sanhuri), tim disambut baik oleh imam masjid dan sejumlah pemuda masjid, sehingga tim bisa memasuki Makam Syekh Ibnu Harun dan membaca tahlil di sana.
|
tampak luar Masjid Ibnu Harun As-Sanhuri 1.16. |
|
Masjid Syekh Muhammad bin Harun As-Sanhuri, Sanhur Al-Madinah 1.17. |
|
tampak depan Makam Syekh Ibnu Harun 1.18. |
|
gambar 1.19. |
|
Makam Syekh Muhammad bin Harun As-Sanhuri 1.20. |
|
gambar 1.21. |
Setelah mengunjungi beberapa mazarat,
perjalanan dilanjutkan menuju Al-Iskandariyyah untuk ekspedisi mazarat
di sana. Di setiap mazarat tadi tim selalu menyempatkan tahlil di setiap makam, kalau situasi tidak memungkinkan dicukupkan dengan membaca Al-Ikhlash 11 kali.[]
Ad-Darb Al-Ahmar, Kairo
30 Juli 2024
Reporter: Ziyad Mubarok